Wanita itu berjalan di keheningan malam. Dia baru pulang kuliah. Kebetulan dia masuk malam. Hal yang sudah lazim dilakukannya selama dia tinggal di Jakarta. Pagi hari dia harus membuat sarapan dan mengerjakan pekerjaan rumah, siang hari dia harus merawat dan menjaga anak-anak, dan malamnya dia harus kuliah. Pekerjaan yang sangat berat untuk wanita berumur 18 tahun...
Dia tinggal di temapat saudara dari ayahnya. Orang tuanya merupakan orang tidak mampu. Ayahnya seorang petani biasa dan ibunya seorang pedagang sayur-sayuran. Wanita itu merupakan anak ketiga dari 5 bersaudara. perempuannya yang merupakan anak yang paling besar di keluarganya, telah meninggal waktu kelas X SMA. Dia meninggal karena sakit yang berkepanjangan. Sementara anak yang nomor dua dan keempat merupakan laki-laki, dan yang paling kecil adalah perempuan.
Cobaan hidup telah ia rasakan dari dia kecil. Itu membuat dia menjadi wanita yang gigih, tangguh, dan bermental baja. Dia mempunyai motto,, "Pantang pulang sebelum menjadi orang yang sukses."
Dan itu dijadikan pedoman hidupnya sampai saat ini.
Cobaan pertama ia rasakan sewaktu dia kelas 1 SMP. Ibunya meninggalkan mereka karena punya pria idaman lain. Padahal pada saat itu mereka sangat membutuhkan ibu di samping mereka. Apalagi adiknya yang paling kecil masih kelas 3 SD pada saat itu. Mereka semua harus ditinggal pergi ibu mereka di umur mereka yang masih sangat muda. Kasihan...:(
Kemudian ayahnya menjadi single parent. Dia bekerja keras membutuhi kebutuhan anak-anaknya. Kebetulan ibunya yang sudah tua tinggal di rumah mereka. Disitulah sosok ibu mereka dapatkan. Terkadang ayahnya sering menangis melihat keadaan ini. Tapi mau bagimana lagi, dia harus tetap tegar menjalani hidup ini.
Sementara wanita itu mulai beranjak remaja. Dia berjuang sendiri menghadapi lingkungan yang sangat tidak ideal untuk bertumbuh. Lingkungan sekitarnya dipenuhi orang-orang pemakai narkoba, broken home, pemabuk, sampai pergaulan bebas. Bayangkan teman, beratnya kehidupan yang harus dia jalani disaat dia sedang mencari jati diri... Kasihan...:(
Kemudian cobaan lain datang 3 tahun kemudian. Kakak perempuan meninggal karena sakit yang berkepanjangan. Dia menangis, dan merasa tak punya pegangan lagi. Cuma dia tempat curahan hatinya. Dan dia adalah idola buat wanita itu... Dia berteriak sekencang mungkin. Agar orang tau betapa menderitanya dia. Tapi apa daya, hidup harus terus berjalan...
Beberapa tahun kemudian, ayahnya menikah lagi dengan seorang gadis. Dan sampai sekarang pernikahan kedua ayahnya, dikaruniai 2 orang anak.
Sementara si wanita itu ketika lulus SMA, merantau ke Jakarta. Dia lulus di sebuah Sekolah Tinggi ternama. Kemudian dia tinggal di tempat saudara ayahnya. Orang sering berkata tinggal di tempat saudara itu tidaklah enak. Dan memang itu kenyataan. Banyak perasaan dan peraturan yang harus dia jaga. Begitu juga dengan pekerjaan rumah yang harus dilakukannya. Belum lagi menjaga anak-anak dari saudaranya yang masih kecil dan bawel.
Lelah!!!! Itulah kata yang tepat untuk menggambarkannya.Pedih dan perih yang ia rasakan selama tinggal disitu. Ditambah kota Jakarta yang kehidupannya sangat keras, menambah lengkap semua penderitaannya.
Tapi apa daya, hidup harus terus berjalan.
Cobaan berikutnya kembali dia hadapi. Dia harus putus kuliah sewaktu hendak masuk semester 3. Itu dikarenakan dia tidak mampu mencapai IP yang sudah ditetapkan. Karena selama ini dia mendapat beasiswa di kampus itu. Apa hendak dikata, lulusan kampusnya itu merupakan lulusan yang berkualitas dan jika lulus, langsung dipekerjakan (ikatan dinas). Habislah sudah cita-citanya. Dia harus putus kuliah... Kasihan...:(
Dia tetap tinggal di tempat saudara ayahnya itu dengan segala rutinitasnya. Tapi ditengah-tengah kesibukannya dia tetap berencana kuliah lagi.
Setahun kemudian dia kuliah lagi di universitas swasta. Kali ini dia kuliah malam dikarenakan dia harus mengerjakan pekerjaan rumah yang sudah dilakukannya dari pagi sampai sore. Itu merupakan rutinitas yang dilakukannya beberapa tahun belakangan.
Lalu setahun kemudian, cobaan datang lagi. Dia nggak kuat menjalani kehidupannya saat itu. Tubuhnya tak kuat beraktivitas tanpa henti dari pagi sampai sore, Dia akhirnya membuat keputusan nekat. Dia ingin mencari kerja dengan modal ijazah SMA, dan sertifikat yang dia dapat waktu dia kuliah dahulu.
Dia pun pamit ke saudara ayahnya. Dia akhirnya ngekos dengan uang seadanya yang diberikan ayahnya dari kampung. Berbulan-bulan dia mencari kerja. Sudah tak terhitung berapa surat yang kabar yang ia beli untuk melihat lowongan kerja. Sudah tak terhitung juga berapa banyak lamaran yang dibuatnya ke perusahaan-perusahaan. Dan dia pun mulai putus asa.... Kasihan..:(
Ternyata Tuhan menunjukkan kebesarannya. Wanita itu diterima di sebuah perusahaan. Kebetulan pimpinan perusahaan itu adalah orang yang kota asalnya sama dengan dia. Dia sangat bahagia dengan berita itu. Dia pun akhirnya bekerja di perusahaan itu. Walaupun syarat untuk menjadi karyawan tetap adalah training selama 5 bulan, dia tetap semangat menjalaninya. Dan sekarang sudah memasuki bulan keempat....:)
Wanita itu pun berjanji tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Walaupun gaji yang diterimanya dengan pengeluarannya pas-pasan, dia tetap bersemangat menjalani hidupnya. Belum lagi dia tinggal sendiri di Jakarta, membuat dua menjadi wanita yang kuat. Dia hanya punya satu tujuan, yaitu menjadi orang yang SUKSES. Karena setiap orang berhak untuk menjadi orang yang sukses, asalkan dibarengi dengan usaha yang keras dan tekad yang kuat....:)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar